Rapat Pembahasan Peninjauan dan Evaluasi Visi Keilmuan dan Tujuan PGMI UNISKA
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al Banjari menggelar rapat pembahasan untuk meninjau dan mengevaluasi visi keilmuan serta tujuan pendidikan yang ada pada program studi tersebut. Rapat yang dilaksanakan di ruang Perpustakaan FSI ini dihadiri oleh seluruh jajaran dosen PGMI.
Rapat dilanjutkan dengan presentasi dari Ketua Program Studi PGMI, Sari Kumala, S.Pd.I, M.Pd., yang mengungkapkan bahwa visi dan tujuan yang ada saat ini perlu dievaluasi secara komprehensif untuk memastikan relevansinya dengan perkembangan ilmu pendidikan, serta tuntutan pasar kerja, terutama dalam konteks pendidikan dasar dan madrasah.
Dalam pembahasan tersebut, para peserta rapat memberikan berbagai masukan terkait penguatan kurikulum, pengembangan kompetensi dosen, serta peningkatan kualitas pembelajaran yang berbasis pada pendekatan-pendekatan modern dalam pendidikan. Selain itu, pentingnya peningkatan akreditasi serta kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan lain turut menjadi bahan diskusi.
Rapat ini juga menyoroti pentingnya orientasi ke depan dalam mempersiapkan calon guru yang tidak hanya memiliki kemampuan pedagogik yang baik, tetapi juga mampu mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam proses belajar mengajar di Madrasah Ibtidaiyah.
Sebagai hasil dari rapat ini, disepakati untuk segera melakukan revisi terhadap dokumen visi dan tujuan PGMI, serta merumuskan langkah-langkah strategis dalam pelaksanaan program-program yang lebih mendalam untuk mendukung pengembangan kompetensi mahasiswa. Revisi ini akan menjadi dasar bagi perencanaan jangka panjang program studi PGMI UNISKA.
Dengan adanya rapat ini, diharapkan PGMI UNISKA akan semakin siap dalam menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten dalam bidang pendidikan, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Rapat ini menghasilkan beberapa poin, yaitu:
Visi PGMI untuk tahun jangan di tuliskan atau di tuliskan dalam visi Prodi PGMI (delete 2030)
CPL mengikuti Asosiasi PGMI (Sikap dan pengetahuan Khusus)
Menambahkan di dalam profil lulusan agar lebih khusus tidak hanya guru kelas (misal Technopreuner Pendidikan Dasar)
sebelum loka karya mengolah draf loka karya ( draf dibuat terlebih dahulu)(penyusunan lalu review )
didalam loka karya ( mencakup semua naskah akademik dan merumuskan salah satunya kurikulum)
1 profil lulusan sama dengan 1 capaian pembelajaran, dan seterunya..disesuaikan
Profil Lulusan harus ada gambaran jelas dalam capaian Pembelajran lulusan lebih pada kemampuan-kemampuan yang diharapkan sesuai dengan profil yang lulusan pilih
contoh : para lulusan di harapkan mampu membuat bimbingan belajar, TPA, bukan hanya menjadi hru kelas saja..ada wirausaha yang berhubungan dengan dunia peniddikan ke MI an.
Visi perubahan kata ( terwujudnya program studi yang mencetak lulusan yang unggul dan islami dibidang pendidikan dasar/guru kelas dan di bidang Technopreuner Pendidikan Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah
masuk ke profil lulusan 1. pendiidk atau guru kelas SD/MI
2. Technopreuner Pendidikan Dasar ( deskripsikan dan hubungkan dengan dunia usaha dan dunia industri dalam pendidikan)
3. GPK(Guru berkebutuhan Khusus)
CPL berdasarkan Kementrian 4 dimensi sikap, pengetahuan, keterampilan umum dan khusus
sikap ada 10 di SN Dikti, apabila ingin unggul harus melampaui SN-Dikti, mis: mendedikasi dirinya dalam membangun pendidikan dasar (masukkan Matkul Wajib dan Pilihan)
Pengetahuan disesuaikan dengan asosiasi prodi
keterampilan umum (sarjana) apabila ingin unggul harus melampaui SN Dikti
Capaian Pembelajaran disesuaikan oleh prodi dan untuk aman buat peneliti atau pengembang (tetap harus ada draft)
unggul mencetak lulusan yang islami di bidang pendidikan, penelitian dan pengegabdian
Rapat PGMI menentukan aspek aspek apa saja dalam menentukan dimensi CPL( capaian pembelajaran lulusan)= merumuskan
Keterampilan Umum ditambahi (1 atau 2)s eperti sikap
Pelampauan/Menambah harus ada rapat (dibuatkan berita acara)
untuk menentukan bobot sks harus sesuai dengan indikator yang akan dicapai