Sidang Skripsi Berbahasa Arab Pertama di UNISKA dipelopori oleh Prodi PGMI UNISKA
Dikutip dari iFakta.id yang diliput oleh Bapak Junaidi bahwa Skripsi yang disampaikan oleh Haji Abdul Hamid Darmawi, dalam kegiatan Sidang Skripsi di ruang Micro Teaching lantai IV Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin (MAAB), Senin (8/8/2022), kali ini sangat berbeda dengan Mahasiswa umumnya.
Darmawi yang sudah 10 tahun menjadi Staf Guru di Pesantren Tahfiz Al-Ikhsan, Kampung Melayu Banjarmasin, mengajukan skripsinya Berbahasa Arab. Sehingga tanya jawab antara Tim Penguji dengan Mahasiswa ini, juga diwarnai dengan Bahasa Arab, yang sesekali ada juga Bahasa Indonesianya.
Usai Sidang Skripsinya, kepada RRI Darmawi mengakui adanya suasana yang berbeda saat menghadapi Para Penguji, yang memang sangat berbeda dengan saat dirinya menjadi Guru yang memberikan pengajaran, dan ini katanya, sebagai sebuah pengalaman yang berupaya mencari yang terbaik dalam pendidikan.
"Tujuan juga masuk (kuliah di FSI Prodi PGMI) Uniska ingin mendapatkan pengetahuan bagaimana mengelola pendidikan yang sebenarnya. Sehingga kita mengambil S1," ungkap Darmawi.
Sehingga katanya lagi, dalam kegiatan Pesantren yang dirinya menjadi Guru di sana, agar dalam pengelolaannya yang benar.
Sedangkan menyangkut penamaan Sub Babnya dalam skripsinya yang juga membuat Darmawi harus melihat Google, dirasakan ditemukan kadang-kadang dua kata sama arti, yang mana yang diambil dan membuat agak bingung, sehingga disarankan Dosen Penguji, agar bisa disetarakan, supaya yang membaca skripsi tersebut langsung paham.
Kegiatan Sidang Skripsi Berbahasa Arab yang diajukan skripsinya juga Berbahasa Arab, dinilai Dr. Galuh Nasrullah Kartika Mayang Sari Rofam, M.Ag, Sebagai Wakil Rektor IV UNISKA, Bagus. Artinya dinamis.
Menurut Galuh, Mahasiswa mempertahankan apa yang sudah ditulisnya dan Dosen juga memberikan masukan-masukan. Itu hal yang bagus, tegas Galuh.
"Beliau ini karena seorang Ustadz yang biasa menyampaikan itu dalam bentuk ceramah, sekarang ini paradigmanya masuk ke Dunia Akademis, penelitian ilmiah. Yang tadinya oral (lisan) biasa disampaikan ke Pengajian-pengajian, kita tarik dengan metedologi penelitian. Maka Mahasiswa ini harus menyesuaikan. Mengenai pemikiran dan temuan-temuannya juga sudah bagus," ungkap Galuh.
Sedangkan Salah Seorang Penguji H Abdul Hafidz MPDI yang juga Wakil Dekan III FSI mengatakan, kegiatan pertama di Fakultas Studi Islam ini dengan menggunakan Bahasa Arab. Sehingga pihaknya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Mahasiswa FGMI tersebut. Hal ini menurut Hafidz, luar biasa, karena penulisannya dengan Berbahasa Arab, walaupun Mahasiswa tersebut bukan Jurusan Bahasa Arab.
"Kita memberikan satu pembelajaran di FSI ada Bahasa Arab di beberapa SKS, baik yang dibekali secara umum maupun di dalam pelajaran Madrasyah Ibtidaiyah sendiri," ungkap Hafiz.
Sehingga dengan demikian, kata Hafiz, ada beberapa yang menulis Berbahasa Arab. Selain itu, ada juga mata kuliah Keislaman sebagai ciri khas di FSI dan Uniska pada khususnya.
"Kami dari Tim Penguji merasa bangga dan berbahagia dari hasil Darmawi yang lulus dengan predikat baik sekali," Hafiz menambahkan.
Pihaknya, kata Hafiz, membuka peluang lagi kepada Mahasiswa-mahasiswa yang sedang menulis skripsi , kalau ada yang ingin menulis skripsi dengan Bahasa Arab atau Bahasa Inggris, dipersilakan. Karena katanya, Tim Dosen yang dimiliki kompeten tidak hanya di bidang Bahasa Arab, tetapi juga Bahasa Inggris. Sehingga diharapkan bisa dilanjutkan dan dapat menjadi apresiasi Mahasiswa-mahasiswa yang sedang menulis skripsi tersebut.